Penyandang disabilitas memiliki beberapa tingkat partisipasi terendah di Inggris. Menurut Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga (2007) hanya 8,8-9,5% orang dewasa penyandang cacat yang terlibat dalam aktivitas sedang secara teratur dibandingkan dengan rata-rata populer 21%. Hambatan dalam menantang standar penyelenggaraan olahraga disabilitas sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kelompok lain. Mungkin persepsi dan pendekatan yang dimiliki masyarakat untuk meningkatkan kualitas kegiatan penyandang disabilitaslah yang membutuhkan lebih banyak dorongan. Seperti anak perempuan dan perempuan dalam olahraga, standar kegiatan yang rendah sering dikaitkan dengan akses ke fasilitas/peralatan dan pendanaan (sponsor). Selain itu, kegiatan yang tidak mengakomodasi kemampuan fisik, pengawasan dan keahlian dan pengetahuan yang tidak memadai dalam penyampaian Olahraga Adaptasi juga merupakan hambatan yang mempengaruhi standar.
Salah satu alasan utama tertinggalnya standar Olahraga Disabilitas adalah karena sedikit atau tidak ada pemahaman tentang kegiatan mana yang tersedia dan sesuai oleh mereka yang bertanggung jawab untuk menyediakan kegiatan tersebut. Hal ini mungkin karena mereka bahkan tidak menyadari bahwa olahraga dan kegiatan yang ditujukan untuk penyandang disabilitas di tingkat lokal bahkan ada. Maka dilakukan upaya untuk mengintegrasikan penyandang disabilitas ke dalam aktivitas arus utama. Ini bagus ketika integrasi berhasil. Namun, keberhasilan integrasi ini tergantung pada jenis disabilitas. Misalnya saya lebih mudah melibatkan seseorang dengan gangguan pendengaran dalam Tenis Meja dibandingkan dengan melibatkan seseorang dalam sesi yang sama yang memiliki cacat ekstremitas atas. Hal ini meningkatkan kemungkinan untuk tidak ambil bagian sama sekali karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi. Dalam contoh terakhir Polybat mungkin merupakan pilihan aktivitas yang lebih cocok. Dengan demikian untuk mengembangkan standar mereka yang terlibat langsung dalam memberikan kegiatan harus memiliki Pendidikan dan Pelatihan Pelatih yang berkaitan dengan Olahraga Disabilitas (Olahraga Adaptasi) seperti Boccia, New Age Kurling dan Table Cricket ini akan membangun pengetahuan dan pengalaman.
Orang yang mengawasi kegiatan mungkin tidak terlibat secara praktis dalam meningkatkan standar. Penting untuk mengizinkan orang bermain olahraga tetapi jika aktivitasnya tidak dijelaskan atau didemonstrasikan, maka risikonya adalah orang tersebut tidak belajar atau memperoleh keterampilan yang seharusnya mereka lakukan. Akibatnya, mereka masuk ke kebiasaan buruk seperti orang lain. Bisa jadi karena persepsi bahwa karena seseorang cacat maka tidak apa-apa jika mereka belajar atau berlatih secara tidak benar. Dengan pandangan seperti ini tentunya kualitas kegiatan tidak akan sesuai standar dan karenanya tingkat belajar dan memperoleh keterampilan lebih rendah dari yang seharusnya. Hal ini sesuai dengan konteks di mana kegiatan itu diajarkan, jenis kecacatan dan kemampuan orang yang harus mempengaruhi keputusan untuk membuat koreksi yang diperlukan.
Salah satu alasan utama tertinggalnya standar Olahraga Disabilitas adalah karena sedikit atau tidak ada pemahaman tentang kegiatan mana yang tersedia dan sesuai oleh mereka yang bertanggung jawab untuk menyediakan kegiatan tersebut. Hal ini mungkin karena mereka bahkan tidak menyadari bahwa olahraga dan kegiatan yang ditujukan untuk penyandang disabilitas di tingkat lokal bahkan ada. Maka dilakukan upaya untuk mengintegrasikan penyandang disabilitas ke dalam aktivitas arus utama. Ini bagus ketika integrasi berhasil. Namun, keberhasilan integrasi ini tergantung pada jenis disabilitas. Misalnya saya lebih mudah melibatkan seseorang dengan gangguan pendengaran dalam Tenis Meja dibandingkan dengan melibatkan seseorang dalam sesi yang sama yang memiliki cacat ekstremitas atas. Hal ini meningkatkan kemungkinan untuk tidak ambil bagian sama sekali karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi. Dalam contoh terakhir Polybat mungkin merupakan pilihan aktivitas yang lebih cocok. Dengan demikian untuk mengembangkan standar mereka yang terlibat langsung dalam memberikan kegiatan harus memiliki Pendidikan dan Pelatihan Pelatih yang berkaitan dengan Olahraga Disabilitas (Olahraga Adaptasi) seperti Boccia, New Age Kurling dan Table Cricket ini akan membangun pengetahuan dan pengalaman.
Orang yang mengawasi kegiatan mungkin tidak terlibat secara praktis dalam meningkatkan standar. Penting untuk mengizinkan orang bermain olahraga tetapi jika aktivitasnya tidak dijelaskan atau didemonstrasikan, maka risikonya adalah orang tersebut tidak belajar atau memperoleh keterampilan yang seharusnya mereka lakukan. Akibatnya, mereka masuk ke kebiasaan buruk seperti orang lain. Bisa jadi karena persepsi bahwa karena seseorang cacat maka tidak apa-apa jika mereka belajar atau berlatih secara tidak benar. Dengan pandangan seperti ini tentunya kualitas kegiatan tidak akan sesuai standar dan karenanya tingkat belajar dan memperoleh keterampilan lebih rendah dari yang seharusnya. Hal ini sesuai dengan konteks di mana kegiatan itu diajarkan, jenis kecacatan dan kemampuan orang yang harus mempengaruhi keputusan untuk membuat koreksi yang diperlukan.
Jual Kaki Tangan Palsu Modern
Sehubungan dengan akses ke fasilitas dan peralatan untuk kegiatan, ini memainkan bagian penting dari standar. Beberapa fasilitas masih memiliki akomodasi yang buruk bagi penyandang disabilitas yang sering dikaitkan dengan jarak. Jika Anda tidak dapat bermanuver di sekitar Gedung Olahraga dengan benar, pasti akan menghilangkan pengalaman Anda dalam aktivitas karena Anda dibatasi. Dengan demikian fasilitas yang buruk berdampak pada pengaturan kegiatan. Sebagai contoh Event Slalom Kursi Roda di Atletik membutuhkan ruang yang cukup bagi kursi roda untuk dapat bergerak leluasa. Selain itu, jika raket yang cocok untuk bermain Polybat tidak tersedia bagi penyandang disabilitas ekstremitas atas dan mereka terpaksa menggunakan raket Tenis Meja yang tidak dapat digenggam dengan baik berarti standar aktivitas yang diberikan lebih rendah dari yang seharusnya.
Sehubungan dengan akses ke fasilitas dan peralatan untuk kegiatan, ini memainkan bagian penting dari standar. Beberapa fasilitas masih memiliki akomodasi yang buruk bagi penyandang disabilitas yang sering dikaitkan dengan jarak. Jika Anda tidak dapat bermanuver di sekitar Gedung Olahraga dengan benar, pasti akan menghilangkan pengalaman Anda dalam aktivitas karena Anda dibatasi. Dengan demikian fasilitas yang buruk berdampak pada pengaturan kegiatan. Sebagai contoh Event Slalom Kursi Roda di Atletik membutuhkan ruang yang cukup bagi kursi roda untuk dapat bergerak leluasa. Selain itu, jika raket yang cocok untuk bermain Polybat tidak tersedia bagi penyandang disabilitas ekstremitas atas dan mereka terpaksa menggunakan raket Tenis Meja yang tidak dapat digenggam dengan baik berarti standar aktivitas yang diberikan lebih rendah dari yang seharusnya.
Komentar
Posting Komentar